D’Angelo Russell tentang Stephen Curry: Data di Balik “Saya Tidak Butuh Wasit”

Mentalitas yang Membedakan Curry

Ketika D’Angelo Russell mengatakan Stephen Curry bermain dengan mentalitas “saya tidak butuh wasit”, dia tidak hanya memuji mantan rekan setimnya—dia juga menyoroti anomali statistik di NBA saat ini. Sebagai analis data olahraga, komentar ini langsung membuat saya melihat angka-angka.

Ketergantungan pada Free Throw: Statistik yang Menarik

Rata-rata karier Curry yaitu 4,3 percobaan free throw per game sangat rendah untuk pemain sekaliber dia. Bandingkan dengan:

• James Harden (7,7 FTA/game)
• Giannis Antetokounmpo (9,1 FTA/game)
• Joel Embiid (8,5 FTA/game)

Ini bukan hanya tentang kemampuan menarik foul—ini tentang gaya bermain. Curry menciptakan ruang melalui pergerakan dan jangkauan tembakan daripada kontak fisik.

Efisiensi Tanpa Bantuan Wasit

Yang lebih mengesankan? Persentase tembakan aslinya:

• TS% karier: 62,6%
• Musim 2022-23: 65,6%

Angka-angka ini menunjukkan Curry mempertahankan efisiensi elite tanpa bergantung pada free throw untuk poin mudah—hal yang jarang terjadi di antara pencetak poin tinggi.

Dampak Defensif di Luar Keputusan Wasit

Data menunjukkan bek menjaga Curry dengan cara berbeda:

• Jarak defensif rata-rata: 3,2 kaki (terdekat di NBA di antara penembak volume tinggi)
• Persentase tembakan terkontes: 58%

Namun dia masih menembak 42,7% dari jarak tiga angka pada upaya terkontes ini.

Kesimpulan: Mendefinisikan Ulang Dominasi

Pendekatan Curry menantang analitik basket tradisional. Sementara ofensif modern sering mengutamakan menarik foul, dia membuktikan Anda bisa mendominasi hanya dengan keterampilan dan spacing. Seperti yang dicatat Russell—itu sebabnya dia sangat dihormati.