Mbahappé & Haaland: Harga Berlebihan?

Angka Bohong

Saya menghabiskan tahun memetakan valuasi pemain di Eropa—model transfer Ronaldo lama tak lagi berlaku. Tim impian €1,46 miliar? Ini bukan skuad—ini kasino dengan sepatu bola. Mbappé di Real Madrid? Haaland di City? Semua €180 juta? Matematikanya tak masuk akal—karena yang diukur bukan performa, tapi hypes.

Ilusi Tengah

Pedri (Barca), Balved (Real), Berlingham (Real)? Pemain semacam itu tak ada. Ini alias yang digenerate AI dari algoritma draft fantasi yang dilatih di virilitas Instagram—bukan jendela transfer. Gelandang €140 juta? Bukan pencipta permainan; ini tren TikTok yang disamarkan sebagai garis statistik.

Fiksi Garis Depan

Vini Jr.? Amari? €200 juta? Anda akan membayar lebih untuk follower Instagram daripada xG mereka selama 90 menit. Ini bukan sepak bola—ini ekonomi influencer yang dibungkus dalam logo klub. Kita memperlakukan atlet seperti NFT sekarang—and menjual tiket ke fans FOMO.

Data vs Dogma

Saya tumbuh di LA menyaksikan streetball di bawah pohon palm—bukan akademi mewah dengan CEO miliarder berteriak soal ‘potensi’. Dalam kehidupan nyata, bakat punya harga yang bergerak per menit—bukan meme yang meledak semalaman.

Kebenarannya? Angka-angka ini bukan tolok ukur—they’re taruhan algoritma yang haus akan klik, bukan gol yang dicetak manusia.