Pogba Menunggu di Bayang Saudi

Hening Sebelum Pertandingan
Lapangan sunyi. Bukan karena tidak ada pertandingan—tapi karena satu pria memilih untuk tidak berlari.
Paul Pogba, dulu kekuatan dahsyat di lini tengah, kini menunggu. Bukan untuk kontrak. Bukan untuk pengakuan. Tapi untuk tawaran yang terasa seperti makna.
Anehnya, masyarakat menghargai kecepatan—terutama dalam olahraga. Kita bersorak pada pelari yang lebih cepat dari kilat; kita memuji bintang yang tak pernah berhenti bergerak. Tapi di sini dia: 32 tahun, bebas kontrak setelah larangan 18 bulan (dikurangi dari empat tahun), pulih dan siap… namun menolak melompat ke pintu terbuka pertama.
Mengapa? Karena dia tahu sesuatu yang terlalu sering kita lupakan: martabat bukan diperoleh dengan segera menandatangani—tapi dipelihara dengan pilihan bijak.
“Dia sedang menunggu Saudi,” kata FM. Tapi sebenarnya? Dia sedang menunggu dirinya sendiri.
Tawaran yang Bukan Sekadar Uang
Saya jujur: saya tidak meromantisasi sepak bola Arab Saudi—dan Anda juga jangan. Daya tarik gaji besar dan stadion megah nyata adanya. Ya, Ghidhah United sudah menunjukkan minat. Klub tanpa direktur olahraga? Jelas bukan pertanda stabilitas.
Tapi inilah yang tak disebutkan headline: Pogba bukan mencari uang—dia mencari konteks.
Monaco tawarkan dua tahun. Hampir setuju… tapi kurang kepercayaan. Kurang visi.
Jadi dia tetap menunggu.
Keheningannya lebih keras daripada konferensi pers manapun.
Ini bukan kemalasan atau egosentris—ini adalah kecerdasan emosional tingkat tinggi: tahu kapan kehadiranmu lebih penting daripada performamu.
Mengapa Menunggu Adalah Bentuk Kekuatan
Kita hidup di era di mana ‘dilihat’ berarti ‘berharga’. Anda unggah harian; Anda siarkan setiap latihan; Anda buru semua sorotan seperti itu bisa jadi kesempatan terakhir Anda.
Tapi Pogba? Dia tak butuh visibilitas sekarang. Dia butuh keselarasan. Dia harus bertanya—bukan ‘Bisakah saya main?’ tapi ‘Haruskah saya main?’ Dan jika jawabannya mendekati ‘tidak,’ maka diam menjadi strategi—seajib dengan umpan akurat lewat tengah lapangan.
Bayangkan: setelah kehilangan gelar, reputasi bahkan suaranya selama berbulan-bulan eksil… apa untungnya bergegas kembali ke keramaian? Penuh gejolak—and possibly another fall? The truth? Kelebihannya bukan dribbling atau tembakan jarak jauh—it’s introspection. The kind that only comes when you’ve been broken enough to listen closely again.
JadeLane93
Komentar populer (5)

Pogba bukan main karena uangnya banyak — dia nunggu makna di balik gaji. Bukan kontrak yang dicari, tapi ketenangan setelah 18 bulan diam di pinggir lapangan. Saudi? Bukan negara — itu suara hening yang lebih keras daripada sorakan stadion. Orang-orang lari cepat… dia cuma bernapas pelan-pelan seperti puisi yang sedang merenungkan gol terakhirnya.
Kapan kita semua sadar? Kemenangan bukan dari statistik — tapi dari keberanian untuk tidak bergerak.
Gimana kalau kau jadi Pogba? Kita semua bisa nongkrong… tapi dia? Dia lagi menunggu jawaban yang tidak pernah dibayar.

Pogba Nunggu? Bukan Malas!
Dulu dia yang bikin lawan kewalahan dengan tendangan jarak jauhnya. Sekarang dia diam… tapi bukan karena lelah. Dia lagi nunggu offer yang pas—bukan cuma gaji besar tapi juga hati yang nyaman.
Sama kayak kita: setelah burnout atau ditolak berkali-kali, malah lebih bijak bilang ‘nggak hari ini’ daripada nekat masuk ke situasi yang nggak sesuai.
Saudi sih kasih duit banyak… tapi kalau hati nggak nyambung? Mending nunggu sampai ada klub yang bilang: ‘Kami butuh kamu… bukan cuma tenagamu.’
Yang penting bukan cepat balik ke lapangan—tapi balik dengan makna.
Siapa di sini pernah nunggu waktu tepat biar bisa kembali lebih kuat? Comment dibawah! 🙌
#Pogba #Reckoning #IntentionalLiving

Ось він — Погба. Не біжить за першим пропозицією з Саудівської Аравії, навіть якщо там гроші в купу. Ні-ні! Він чекає… на себе. Якщо ти думав, що він ледачий — помилився. Це не лень, це стратегія «не падати знову». 🤔
А що? Хочеш стати гравцем у команді без директора? Ідеш? Я — ні.
Хто з нас також колись просто хотів сидіти тихенько і дочекатися свого часу? Дай пальцем униз — хто розумiє! 👇

Pogba no está corriendo por un contrato… ¡está esperando que el mundo le pregunte si aún vale la pena! ¿Un sueldo de millones para jugar? No. Él está bailando el silencio como un flamenco en el Camp Nou. Mientras los demás corren tras la bola, él guarda la dignidad como un abuelo que aún recuerda cómo se respira antes de perder. ¿Quién dijo que el fútbol es dinero? Él dijo: ‘No juego… reflexiono’. Y tú? ¿Tú también esperas… o solo compras?


